Entri yang Diunggulkan

Meneruskan Aspirasi Historis

Mencapai cita-cita luhur yang hakiki merupakan sebuah keniscayaan untuk bersahabat dengan penderitan dan pengorbanan. Tentu dalam instrumen ...

Rabu, 19 Desember 2018

Peran pers dalam menangani berita palsu (hoax)

Kuatnya arus media dari pelbagai belahan dunia nampaknya telah mampu memberikan dampak negative bagi perkembangan zaman, dengan kuatnya arus media tersebut, media sosial kian tak dapat di urus dengan konkret, hal itu pun berakibat pada golongan-golongan yang memanfaatkan media sebagai sarana kepentingan pribadi dan terkadang untuk mengusung kelompok-kelompok yang mereka geluti.
Dewasa ini, kita telah dikejutkan dengan beredarnya berita fake news (hoax) yang saat ini telah menjadi perbincangan hangat di Indonesia, dimana para pengedar hoax lebih dominan beraksi di media social, pasalnya, media social merupakan slah satu sarana efektif untuk melancarkan aksi bagi para cyber crime untuk mengubar kebencian maupun mengangungkan suatu golongan.
Adapun target dan tujuan dari para pengedar hoax sendiri adalah masyarakat umum yang minim akan pengetahuan dan informasi sekitar, sehingga rasa simpati dan gejolak untuk melakukan sesuatu pun timbul untuk mengikuti hal-hal yang di ajukan oleh para (pengedar hoax).
Dengan adanya hoax yang telah menjamur ini, tentu para jurnalis aktif di tiap instansi tak tinggal diam, pelbagai cara pun dilakukan untuk memberantas terjadinya hoax di dunia. Pasalnya, dengan ketegangan berita hoax yang terjadi di masyarakat umum.
Fakta yang menunjukan bahwa pers menolak keras adanya hoax adalah salah satu instansi ternama, jawa pos, saat ini telah membuat terobosan cemerlang dengan mengangkat rubrik baru yang bernama “Hoax atau bukan” yang menjadi salah satu bentuk penolakan keras  terhadap hoax yang berkoar di Indonesia.   
Hal itu pula akan berdampak pada eksistensi pers untruk kedepannya bahwa lambat laun, masyarakat umum akan tifdak mempercayai berita, sehingga terkadang berita asli pun di hujat sebagai berita yang tergolong palsu,
Tentunya untuk menanggulangi hal ini perlu adanya pendidikan khusus bagi masyarakat, khususnya para pemuda yang saat ini tak mampu lepas dari media sosial. Tak hanya itu, hal ini pula perlu adanya dukungan dan hukuman dari pemerintah tentang orang yang mengubar berita palsu untuk dihukum dengan hukuman yang berat.
Pasalnya, dengan hukuman berat, pendidikan efisien dan langkah jurnalis dalam berperang dengan hoax membuat hoax mampu dipukul mundur dan tidak akan mampu mencari celah sebuah kesalahan untuk mencekoki masyarakat Indonesia dengan berita berita palsu.
Peran jurnalis merupakan peranan yang sangat urgen dalam menuntas habiskan hoax itu, selain berimbas terhadap pers sendiri, hoax juga akan memberi dampak yang sangat merugikan bagi pers, pasalnya, pers yang merupakan jembatan antara pejabat dan masyarakat tentunya akan tidak dipercayai lagi berita-berita yang di muatnya di pelbagai tempat, alhasil, hal ini akan membuat pers menjadi tempat hujatan dan menjadi sasaran amukan masyarakat.

Penulis Merupakan Pemimpin Redaksi Majalah Kharisma edisi 29-30 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar