Entri yang Diunggulkan

Meneruskan Aspirasi Historis

Mencapai cita-cita luhur yang hakiki merupakan sebuah keniscayaan untuk bersahabat dengan penderitan dan pengorbanan. Tentu dalam instrumen ...

Rabu, 19 Desember 2018

Lembaga Pres, Menuju Masa Depan yang Terjamin

Dalam pembelajaran di Sekolah, kita telah mengenal istilah organisasi dari pelbagai kalangan, baik itu melalui media pembelajaran yang dilakukan intraksi antar guru dan murid, ataupun dari adanya sebuah instansi yang berkembang di Sekolah tersebut, memang jika boleh dikata, adanya sebuah organisasi telah  menjadi momok yang sangat menakutkkan bagi siswa yang anti organisasi.
Memang faktanya, aktivis siswa, baik itu OSIS dan semacamnya seringkali dihujat dan diklaim sebagai orang yang sok suci dan memiliki watak karakter keras terhadap siswa lainnya, hal itu yang menjadi alas an utama siswa untuk membenci aktivis dalam melaksanakan kegiatan yang mereka lakoni.
Sebagai seorang aktivis, tak bisa di pungkiri pula, bahwa hujatan dan cacian seolah telah menjadi konsumsi bagi mereka, namun di satu sisi, mereka memiliki nilai lebih dihadapan golongan lain, yakni sebagai orang yang produktif dan juga mampu meningkatkan reputasi.
Tak bisa dipungkiri, dalam manajemen organisasi, perlu adanya kerja sama tim yang baik, hal itu dimaksudkan agar keanggoatan yang dijalankan mampu berjalan sempurna dan menjadi sebuah kenangan manis kelak. Namun, manajemen organisasi bukanlah hal yang mudah, dalam melaksanakan sebuah kegiatan, selalu saja ada beberapa masalah yang menjadi penghambat siswa dalam menjalankan kegiatan yang dijalankan.
Hal itu pula yang dirasakan oleh media pemberitaan warta sekolah, yakni lembaga pers siswa. Berbeda dengan organisasi organisasi pada umumnya, media pers memiliki kecenderungan yang fatal dan memiliki dampak yang besar terhadap suatu kelompok atau individual perorangan.
Mengapa harus media pers?, hal ini dikarenakan pers memiliki tanggung jawab dalam peliputan berita yang dilakukan setiap hari dengan pelbagai sajian yang terlihat menarik dan elegan. Selain itu, pers juga memiliki jadwal yang sangat padat dalam melaksanakan aktifitas, jadi jangan heran bila siswa yang bergelut di organisasi ini memiliki kesibukan yang super padat kesehariannya.
Jika kita lihat pada fakta yang ada, siswa yang menggeluti dunia tulis menulis dan ilmu kewartaan (jurnalistik) memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan Madrasah sendiri, selain mampu menjadi sarana dalam memberikan informasi yang faktual dan aktual terhadap ruang lingkup siswa, lembaga pers juga dapat menjadi media pengkoreksian sekolah dalam uapaya pembangunan dan pembenahan sekolah menjadi sekolah yang bermutu dan berkualitas baik untuk kemajuan siswa maupun kemajuan pembangunan dan fasilitas bagi siswa dan guru.
Tak bisa disayangkan pula, bahwa dampak positif yang diberikan pers siswa terhadap sekolah juga terdapat orang atau golongan yang proaktif yang mencaci adanya lembaga pers. Yakni, terdapat beberapa guru ataupun dari kalangan siswa sendiri yang membenci siswa produktif menulis. Pasalnya, tak jarang, setiap gerak gerik mereka selalu di awasi oleh kuli tinta ini, alhasil, hal itu membuat mereka menjadi kikuk dalam menjalankan sebuah pekerjaan atau sebuah rutinitas yang bisa mereka tekuni.
Konsekuensinya adalah, apabila mereka melakukan sesuatu yang menarik atau pun menyimpang, mereka tentu akan merasa malu dan kecewa telah apa apa yang menimpa terhadap mereka, dan tentunya, media pers lah yang menjadi penyebab utama runtuh atau naiknya pangkat seorang guru pada ruang lingkup sekolah.

Memanfaatkan waktu.

Dalam perkembangannya, selain menjadi siswa aktif di Sekolah, siswa yang aktif di lembaga pers juga memiliki kesibukan tersendiri yang harus dipenuhi untuk mencapai sebuah kesuksesan dan hasil yang optimal, yakni berupa pengggalian berita, wawancara, editing sampai proses lay out, hal itu semua dilakukan dalam waktu kegiatan pelajaran sekolah dilaksakanan.
Terlebih dikalangan pesantren, tentunya siswa yang berdomisili di sebuah pesantren dan aktif di organisasi kejurnalisasan akan kewalahan dalam mengahadapi  itu semua, maka mau tidak mau, pemanfaatan waktu merupakan satu satunya cara untuk memberantas kemuskilan yang terjadi dikalangan mereka (redaksi).
Dalam proses yang tergolong luar bisaa itu, tentu hasilnya pun akan memuaskan, mereka yang aktif di organisasi pers, tentu sudah memiliki modal yang cukup untuk menghadapi ujian di kalangan mahasiswa. Selain itu, mental yang dimilki oleh siswa tersebut tentu tak perlu dipertanyakan dan diragukan lagi dalam menjalankan aktifitas, yakni, dengan selalu cekatan dalam segala hal dan tidak menunda nunda waktu.
 Selain itu bagi mereka yang aktif di media pers juga akan siap berproses atau berlatih dibawah tekanan demi mencapai hasil yang di inginkan, tak bisa di remehkan bahwa media pers merupakan media yang harus digalakkan oleh sekolah agar mampu menciptakan kader kader bangsa yang memiliki pemikiran yang kritis dan aktif dalam menghadapi setiap cobaan dan ujian.
Dalam konteks ini, tentu kehidupan masa depan mereka lebih terjamin daripada orang orang pada umunya, mereka akan menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi suatu instansi karena proses  yang dilakukan jurnalis siswa itu sangatlah panjang dan dipenuhi lika liku yang menantang adrenaline.
Oleh karenanya, lembaga pers di sebuah instansi baik di Madrasah ataupun Sekolah harus segera disinyalir bhawa seksistensi adanya lembaga tersebut sangat berartui, apalagi mengaca pada keadaan Indonesia yang mulai terganggu keamanannya oleh teror teror yang berserakan disana sini, tentu denga n adanya media pers, siswa menjadi lebih aktif, produktif, inovatif dan selalu positif dalam melaksanakan sebuah empolemen untuk menjadi masyarakat khususnya menjadi pelaraj yang berkualitas.            
Penulis Merupakan Pemimpin Redaksi Majalah Kharisma edisi 29-30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar