Entri yang Diunggulkan

Meneruskan Aspirasi Historis

Mencapai cita-cita luhur yang hakiki merupakan sebuah keniscayaan untuk bersahabat dengan penderitan dan pengorbanan. Tentu dalam instrumen ...

Minggu, 13 Januari 2019

Cemburu, Logiskah?

Cemburu, satu kata dengan pelbagai penafsiran yang berbeda. Telah banyak ilmuwan tokoh tokoh bahkan dari kalangan bawah sekalipun yang mendeinisikan kata cemburu. Memang pada hakikatnya, cemburu bukanlah suatu hal yang mampu memberikan keterangan penuh terhadap antar sesama individu.
Dimana pada tiap individu mampu memberikan definisi cemburu terbaik bagi dirinya sendiri, tak terkecuali mungkin mampu menginspirasi orang orang sekitar. kata cemburu seringkali dikaitkan dengan sakit hati yang menggebu, atau rasa rindu.
Dengan demikian, dalam tulisan ini sekalipun, penulis saat ini sedang berada dalam zona rindu yang terbalut dengan rasa cemburu. Penulis sadar bahwa dalam kata cemburu sendiri mengandung pelbagai macam arti yang terkadang mampu membuat rasa nyaman, sungkan maupun rasa sakit yang tersimpan.
Namun, dalam kecemburuan kita sebagai makhluk yang percaya akan adanya agama. kita dituntun untuk mengarahkan rasa cemburu dengan cara dan metode yang benar dan relevan. Jika hal itu tidak dilakukan, otomatis kita akan terus terhanyut dalam kecemburuan sesama makhluk. Tak hanya itu, ketika kata cemburu merambat ke telinga seseorang, jelas bahwa hal demikian sangat identik dengan kata cinta.
Cemburu dan cinta seolah olah sudah menjadi kakak adik yang menjadi penghias dalam bahtera rumah tangga. tentu sebagian orang pun pernah termakan rasa cemburu, karena pada dasarnya, cemburu mampu membawa diri seseorang terjerumus dalam hal kebaikan maupun kejelekan. semisal, seorang tersebut akan bunuh diri sebab rasa cemburu yang ia simpan terhadap sesama makhluk lainnya, atau tentang seorang yang menyerahkan kecemburuannya terhadap tuhan yang maha esa dan percaya atas segala kehendaknya.
Bukan main. faktanya, hal itu seringkali terjadi di belahan dunia manapun. dimana angka kematian yang berkaitan dengan cemburu acapkali menjadi perbincangan hangat publik kala itu. Hal ini pula menjadi sebuah problematika bagi kita bersama agar mampu mengendalikan rasa cemburu pada cara yang benar.
Pada konteks ini, mungkin kita semua bertanya tanya, bagaimana kah cemburu yang benar itu?. sebagian orang mengatakan bahwa hal itu dapat diarahkan terhadap suatu hal yang positif, dimana pada setiap dinamika yang orang tersebt jalani haruslah berpedoman pada hal hal yang positif yang tidak merugikan orang lain dan juga diri sendiri.
Rasulullah S.A.W pernah bersabda "Hai umat Muhammad, tidak seorang pun yang lebih pencemburu selain Allah bila melihat hamba-Nya atau umat-Nya berzina. Hai umat Muhammad, kalaulah kalian mengetahui apa yang aku ketahui, maka pastilah kalian sedikit tertawa dan banyak menangis.” (H.R. al-Bukhari).
Dalam konteks ini, kita sebagai umat islam (umat yang berpedoman pada al-qur'an dan hadist) tentu alangkah lebih baiknya jika kita meminta atau mengutarakan perasaan pada allah semata. terutama apabila kita mencintai terhadap sesama makhluk. Akan tetapi kita cemburu lantaran suatu hal yang terjadi pada diri kita ataupun pada seorang kekasih yang kita cintai.
Alangkah lebih bijaknya bagi kita untuk berpasrah diri terhadap tuhan sang pencipta jagad raya. Terutama dengan sering mengadu dan mencurahkan segala perasaan. Karena pada hakikatnya Allah akan memberikan jalan yang terbaik bagi para hambanya. Tak hanya itu, kita pun diupayakan untuk terus berusaha dan berusaha terhadap segala hal yang menimpa terhadap diri kita.

Dan tentunya dengan selalu istiqomah dan selalu berusaha menjadi yang terbaik. Dengan demikian, rasa cemburu yang seringkali orientasinya mengarah pada hal hal negaif, sedikit demi sedikit akan menjadi lebih tertata rapi dan malah mengantarkan kita menjadi lebih baik dalam melakukan segala hal. Percayalah !, rasa cemburu bukan suatu halangan bagi seseorang untuk menjadi insan yang lemah, justru sebaliknya, rasa cemburu bisa dijadikan kekuatan meski tak logis untuk dibayangkan, wassalam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar